Surabaya-Didalam
kawasan wisata Kenpark (Kenjeran Baru) yang berada di Surabaya Timur tidak
sedikit pedangan yang mengais rezeki dari pengunjung wisata. Seperti yang dilakukan
Mamad (40) yang sudah satu tahun berjualan burung pipit disekitar klenteng
kenpark. Kemarin (18/7) ia melakukan aktifitasnya seperti biasa yaitu melayani
pembeli burung pipit. Pelanggan kebanyak an dari kalangan cina yang selesai
melakukan ibadat di klenteng tersebut.
Ia
mengatakan bahwa burung pipit sendiri memberikan simbol sebagai burung
pelepasan. Seperti halnya yang dipercayai oleh jemaat di klenteng tersebut.
LARIS-MANIS: Terlihat
rombong milik Mamad sudah kosong karena jualannya habis terjual.
Menurutnya
(mamad, red) banyak pelanggan yang membeli dagangannya ketika hari minggu.”Ya
kalau hari minggu, saya bisa menjual hampir 1000 burung pipit”, ungkapnya.Tidak
sedikit pengunjung klenteng yang sudah menjadi pelanggan setianya. Saat sumber
berita ini menemui Mamad, ada pelanggan yang sudah memesan burung untuk acara
diklenteng.
Biasanaya
ia juga menjalin bisnis dengan pemasok burung dari beberapa kota.”Saya membeli
burung ini dari daerah Jombang”, akunya.
Ia
menganggap pekerjaannya itu cukup menjajikan, ketika hari besar atau hari
minggu ia mendapatkan uang sebesar Rp 500 untuk sekali jualan. Ketika hari-hari
biasa ia hanya bisa menjual dagangannya hanya 500 ekor.
Ternyata
tidak hanya pedagang makanan saja yang dikenai pajak retribusi. Mamad
mengatakan dirinya ditarik pajak setipa bulannya sebesar Rp 150.000.(Wahyu/ Why News Fikom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar