Surabaya
(19/7) - Pendidikan adalah salah satu hal penting yang patut diperjuangkan. Pemerintah
bertugas sebagai pengayom dan pelaksana hak yang dimiliki oleh WNI untuk memperoleh
pendidikan (UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 5).
Suparman (52),
begitu akrab dipanggil Pak Parman di kalangan Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya. Bapak yang lahir di Desasuke Rembang ini amat rajin dalam menjalankan
pekerjaannya di Widya Mandala Surabaya.
Ternyata
kerajinan ini telah dilatih sejak dini. Siapa sangka bapak berumur 52 tahun ini
adalah siswa yang berprestasi semenjak SD. "Saya ingin merubah hidup bapak
ibu saya," ujar bapak yang gemar membaca surat kabar ini.
Sudah
24 tahun Widya Mandala Surabaya mengontrak laki-laki paruh baya ini,
penghargaan sebagai karyawan terajin pun telah diberikan oleh pihak KOPKAR.
"Saya ingin terus menjadi teladan
sebagai pegawai kedua tertua di tempat ini," ungkap pria yang ditemui
disela-sela kesibukannya.
Gaji
yang cukup dan pas tidak mematahkan semangatnya. Mempunyai satu istri dan satu
anak yang tengah menginjak SMP sudah cukup disyukuri olehnya."Meskipun
saya tidak lulus SMP, saya yakin anak laki-laki saya dapat teruskan mimpi bapak
ibunya karena pemerintahan kita kan sudah maju," jelasnya. (MT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar