Siapa bilang surabaya kota pahlawan?. Memang sih kota
pahlawan namun kini Surabaya juga menjadi kota wisata. Maka dari itu widya
mandala juga merupakan Kampus yang berada di tengah. So, saksikan perjalanan
kami berkeliling tempat wisata yang tak jauh dari kampus tercinta kita.
Surabaya - Siang itu sungguh panas matahari sangat terik. Kami berempat berkumpul di salah satu rumah tim kami. Bermaksud mengerjakan tugas uas JUON, tema yang kami dapat adalah “Wisata”. SO, kami berdiskusi sedikit tentang tempat yang akan kami liput. Perasaan hari itu kami canpur aduk tidak tahu harus mau liput sisi mana, mau kemana. Hingga salah satu dari kami memilih taman bungkul. Taman bungkul juga termasuk tempat wisatanya anak muda selain itu representatif dengan syarat yang di berikan oleh pak fins dosen pengampu mata kuliah jurnalistik online. Setelah memilih taman bungkul memang dekat kampus Wm Dinoyo, lalu kami memilih pantai kenjeran karena dekat dengan kampus WM kalijudan. Deal! Kami pun berangkat menuju taman bungkul. Dengan peralatan lengkap “baju lengan panjang, jaket, celana panjang, kaos kaki sepatu, kamera, tripot” kami siap untuk meliput seharian. Sesampainya di taman bungkul kami tertegun bingung hal apa yang harus di ambil yang mana berhubungan dengan WM. Sehingga kami harus berkeliling beberapa kali. Di pikiran kami “ lingkungan, tempat nongkrong, kuliner” no..no.... apa ya???.. AHA! “ Wifi”. Bungkul di sini juga terkenal wifinya, awalnya si info ini kami dapat berkat adik kelas kami saat ujian mata kuliah antropologi yang meng explore bungkul tentang teknologi. Akhirnya kami meliput seseorang yang bernama Mitfa mahasiswa its yang sering menggunakn wifi taman bungkul untuk kerja tugas. Dari sini kami dapat menghimbau teman-teman WM yang ingin kerja tugas dengan suasana baru dapat datang saja di taman bungkul,selain wifi lancar, kuliner pun lengkap.
Surabaya - Siang itu sungguh panas matahari sangat terik. Kami berempat berkumpul di salah satu rumah tim kami. Bermaksud mengerjakan tugas uas JUON, tema yang kami dapat adalah “Wisata”. SO, kami berdiskusi sedikit tentang tempat yang akan kami liput. Perasaan hari itu kami canpur aduk tidak tahu harus mau liput sisi mana, mau kemana. Hingga salah satu dari kami memilih taman bungkul. Taman bungkul juga termasuk tempat wisatanya anak muda selain itu representatif dengan syarat yang di berikan oleh pak fins dosen pengampu mata kuliah jurnalistik online. Setelah memilih taman bungkul memang dekat kampus Wm Dinoyo, lalu kami memilih pantai kenjeran karena dekat dengan kampus WM kalijudan. Deal! Kami pun berangkat menuju taman bungkul. Dengan peralatan lengkap “baju lengan panjang, jaket, celana panjang, kaos kaki sepatu, kamera, tripot” kami siap untuk meliput seharian. Sesampainya di taman bungkul kami tertegun bingung hal apa yang harus di ambil yang mana berhubungan dengan WM. Sehingga kami harus berkeliling beberapa kali. Di pikiran kami “ lingkungan, tempat nongkrong, kuliner” no..no.... apa ya???.. AHA! “ Wifi”. Bungkul di sini juga terkenal wifinya, awalnya si info ini kami dapat berkat adik kelas kami saat ujian mata kuliah antropologi yang meng explore bungkul tentang teknologi. Akhirnya kami meliput seseorang yang bernama Mitfa mahasiswa its yang sering menggunakn wifi taman bungkul untuk kerja tugas. Dari sini kami dapat menghimbau teman-teman WM yang ingin kerja tugas dengan suasana baru dapat datang saja di taman bungkul,selain wifi lancar, kuliner pun lengkap.
Jam menunjukan pukul 2 siang dan liputan di
bungkulpun selesai. Taman bungkul merupakan taman pusat kota, yang dimana
dinoyo juga daerah tengah kota dan seharus kami memasukan liputan tentang
surabaya. Saat perjalanan menuju pantai kenjeran salah satu dari kami
mengatakan “ oh ya patung suro boyo”. Pengalaman yang baru buat kami kelompok
mengambil foto dan merekam patung suroboyo di joyoboyo dekat kebun binatang
Surabaya. Di lihat banyak orang , panas-panasan hingga di sangka tukang foto
keliling. Karena tak di sangka bahwa patung (icon)Suro dan boyo di jadikan
tempat foto saat berkunjung ke Surabaya ataupun mau berwisata ke kebun binatang
Surabaya. Kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju pantai kenjeran.
Pantai
kenjeran wisata air
Tepat pukul 3 sore kami sampai tempat wisata pantai
kenjeran. Dimana tempat tersebut merupakan binaan dari pemerintah darerah kota
Surabaya. Setelah datang dan parkir kami sudah menemukan ide yang harus di
angkat yaitu tempat wisata yang dimana selain letak geografisnya dekat dengan
WM Kalijudan dan WM Pakuwon, pantai kenjeran ini juga dapat di gunakan
mahasiswa sebagai tempat rekreasi para mahasiswa. Tempat ini cukup bersih,
dengan membayar Rp.6000 per orang kita dapat menikmati play ground, pemandangan
pantai. Di sana banyak hal yang dapat kita lakukan kuliner, sebagai tempat
pemotretan, wisata air dengan perahu. Dan yang kami lakukan pertama setelah perjalanan
jauh dan panjang kami mengisi stamina yaitu makan. Yang pertama kita pilih
adalah lontong kupang makanan yang terkenal bahkan hanya ada di Surabaya.
Setelah memenuhi isi perut kami melanjutkan liputan menuju gazebo yang menjorok
ke tengah pantai, pemandangan yang indah matahari terbenam serta air pantai
yang masih surut kamipun mencoba untuk turun dan bermain air mencari
keong-keong senang rasanya kembali kemasa anak-anak. Setelah itu tak terasa
hari pun mulai gelap waktu menunjukan pukul jam 5 lebih 10 menit dan perut kami
kembali lapar. Sehingga kami menutuskan untuk menuju food festival surga nya
kuliner yang terletak di perumahan elite Pakuwon City.
Setelah sampai “foodfes” yang biasa di sebut oleh
para pengunjung. Kami langsung menuju festival sate dan membeli berbagai macam
sate. Ada sate ayam, sate kelapa, sate jamur, sate bebek, sate usus,s sate
ular, sate sosis big max. rasanya lengkap jika foodfes juga kami masukan ke
dalam liputan kami. Dan akhir kami bertekad untuk datang lagi kembali meliput.
Minggu 14 juli 2013 kami kembali lagi berkeliling
khusus untuk pantai kenjeran dan food festival. Yang pertama siang hari yang
cukup panas, kami sampai pantai kenjeran jam 1 siang. Langsung setting dari
mana dan bagaimana liputan kami mulai. Akhirnya dari tepi laut salah satu
kelompok kami mnejadi reporter dan nama acara kami adalah wira wiri wm. Kami
pun memutuskan untuk menikmati wisata air menuju pulau pasir. Seruu, panass,
riang, angin bertiup kencang.... dan
akhirnya sampai di pulau pasir, kami turun dan sedikit waktu bermain air..
bayangkan di tengah laut kami bisa berdiri tegap.. ombak kecil-kecil menguncang
kami, sampai kami menemukan bintang laut. Setelah itu kami menuju klenteng
kenjeran dengn jalur laut , sesampainya di sana. Berasa seperti siluman laut
kami munculd ari laut dan naik ke daratan. Lalu di atas kami melanjutkan
wawancara dengan pengunjung. Setelah selesai kami kembali pulang dan menuju
foodfestival. Sangat murah dan menyengakan berkeliling hanya menghabiskan
Rp.10.000 per orang.
Food festival secara cepat kami liput dengan salam
pembuka reporter wira wiri wm. Dan rekaman tentang sate-sate dan hiburan
sepeda, becak- becakan dan komedi putar. Waktu tengah jalan kami liput
tiba-tiba hujan turun sehingga kami berteduh dan mencicipi pisang goreng kipas.
So, sungguh menyenangkan perjalanan pengerjaan tugas UAS jurnalistik online
ini. ternyata cukup banyak tempat wisata yang tidak terlalu dari lingkungan WM.
(stevani /FikomUKWMS/#Wirawiriwm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar