Surabaya
(12/3) - Ini merupakan hari terakhir acara Komunikasi
Fiesta. Acara hari ini dimulai tepat jam 09.00 wib
pagi di ruang A3013 Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya untuk Seminar Public Relation. Sungguh menjadi
kebanggan terbesar Mahasiswa Fikom, hari ini yang menjadi narasumber kita
adalah Adita
Irawati beliau adalah selaku Corporate
Presiden Telkomsel, dan moderator kita pada seminar hari ini adalah Ignatius Rys Dedy yang biasa akrab
di sapa
mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi
yaitu Pakde. Kali ini tema
seminar kita adalah “Implementing
Marketing Public Relation – Telkomsel Untuk Indonesia”.
Rabu, 12 Maret 2014
Selasa, 11 Maret 2014
Para juara Komunikasi Fiesta 2014
Hari ini di plasa St.
agustinus telah didakan Awarding KomFiest 2014. Acara ini dibuka dengan sebuah
lagu dari Salt and Sugar yang merupakan band dari Fakultas Ilmu Komunikasi
UKWMS sebelum menuju pengumuman hasil nominasi para panitia Komunikasi Fiesta
2014 menyanyikan yel-yel kebanggaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Negeri
Surabaya. riuh gembira terlihat wajah para panitia, kemudian langsung saja nominasi
untuk poster dibacakan pemenang pertama dari poster dimenangkan oleh mahasiswa Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya dengan judul poster “Indonesia Bukan Sekedar
Untuk Diteriakkan”. Juara kedua dimenangkan
oleh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dengan judul poster “Rujak Cingur”.
Kemudian
acara di lanjutkan lagi untuk pembacaan nominasi Video Jurnalistik, merupakan
kompetisi video jurnalis dengan tema Produk Khas Surabaya yang di ikuti
mahasiswa/mahasisiwi Fakultas Ilmu Komuniaksi, pemenang pertama yaitu Damara
Clara selaku mahasiswa Fikom angkatan 2012 dan pemenang ke2 di menangkan oleh Agung selaku
mahasiswa Fikom angkatan 2013.
Setelah pembacaan
nominasi, Salt and Sugar menanyikan satu lagu sebelum membacakan nominasi selanjutnya,
untuk nominasi Movie Festival. Pemenang pertama Movie Festival dimenangkan oleh
mahasiswa Institut Teknologi Surabaya dengan judul film pesan keberanian,
pemenang kedua dimenangkan oleh mahasiswa Tribuana Tungga Dewi dengan film yang
berjudul Apa dan Apa. Selanjutnya nominasi PresCo, pemenang pertama dimenangkan
oleh Universitas Atmajaya Yogyakarta dengan proposal berjudul Sakkepenak, pemenang
kedua dimenangkan oleh Universitas Muhammadiyah Malang dengn judul proposal
Permen Susu Kebo.(Rhmt)
Sehari bersama PresCo menuju 5 besar
Surabaya
(11/3) – Hari kedua
para peserta Presco menghabiskan waktunya untuk lomba Komunikasi Fiesta di
Widya Mandala Surabaya. Setelah pemilihan 10
besar finalis presco mereka sudah terpilih menjadi 5 besar. Sebelumnya Pada hari ini, 10 finalis
presco mempresentasikan hasil proposal mereka di hadapan juri yaitu Prima Sumarso – Marketing Komunikasi
Hotel Bumi, Deke Mulyadi
– Marketing Komunikasi Polygon dan Yuli Nugraheni
S.Sos, M.Si – Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi.
Sebelum mereka presentasi agar
pikiran mereka tidak tegang dan relaks,
Kaka Andy Part List memberikan pemanasan untuk berjoget oplosan ala YKS, dan
yang lebih seru lagi, seluruh panitia dan juga Dosen kami Ibu Noveina Dugis juga
ikut berjoget oplosan bersama. Suasana saat itu sangat ramai dan menyenangkan. Setelah itu fikomers,
dimulailah presentase Presco yang diurutkan mulai :
1.Universitas
Atmajaya – judul “ Sak Kepenak “
2.Univeristas
Merdeka Malang – judul “ Bangga dan Cinta Produk Indonesia “
3.Universitas
Tribhuana Tunggadewi – judul “ Heritage of Tenun Ikat Flores “
4.Universitas
Muhamadiyah Malang – judul “Permen Kebo
Susu Harapan Jaya”
5.Universitas
Budi Luhur – judul “ My Laksa”
6.Universitas
Muhamadiyah Malang 3 – judul “Sayuwiwit is Banyuwangi”
7.Universitas
Widya Mandala – judul “Sirup Kawista”
8.Universitas
Atmajaya – judul “Kanvas Sejarah”
9.Universitas
Atmajaya 3 – judul “ Coklat Dalem’
10.Universitas
Diponegoro – judul “Sinok Kemayu”
Setelah
peserta Presco presentasi di Plaza Agustinus, mereka berpindah tempat ke Lobby
Kaca disana mereka disuruh mengerjakan kasus selama satu jam tentang “ One Day
Tour” kemarin
dan hasil pengerjaan mereka diberi waktu satu jam pengerjaan dalam bentuk proposal.
Setelah proposal selesai dikerjakan, mereka berpindah tempat untuk mengerjakan
power point. Setelah mereka mengerjakan power point para peserta berkumpul di
ruang A301 Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya untuk mempresentasikan
hasil power point mereka. Pada saat acara berlangsung, Kak Ida selaku Ketua
Pelaksana Public Relation Competition membacakan pengumuman 5 besar Presco
2014. Yang pertama ialah Sayuwiwit is Banyuwangi – Universitas
Muhammadiyah Malang, Permen Kebo Susu Harapan – Universitas Muhammadiyah
Malang, Sakkepenak – Universitas Atmajaya Yogyakarta, Cokelat Ndalem –
Universitas Atmajaya Yogyakarta, Kanvas Sejarah – Universitas Atmajaya
Yogyakarta.
Setelah pengumuman dibacakan para peserta yang masuk kedalam 5
besar mengambil nomor urutan untuk mempresentasikan studi kasus yang telah
mereka buat. Sesudah mempresetasikan pekerjaan mereka, 3 dewan juri siap untuk
memberi komentar terhadap studi kasus yang telah mereka buat. Para peserta 5
besar Presco tidak menyangka akan masuk pada 5 besar ini. Besar
harapan yang di berikan selaku panitia PresCo “Bisa menunjukkan karya lebih
baik lagi dan dapat berkompetisi dengan penuh semangat” ujar Ida.
Poster peserta KomFiest raih pujian juri.
SURABAYA (10/03)-Menjelang siang hari para mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi terlihat semangat setelah penampilan dari Band Simple Sans di buka membawakan lagu karya Nidji Laskar Pelangi di Plaza Agustinus yang menandakan akan segera terlaksana Presentasi Poster Competition merupakan salah satu lomba yang pertama kali di adakan oleh Komunikasi Fiesta di tahun ke-3. Alasan menghadirkan lomba poster karena indutri desain grafis makin berkembang dan banyak di minati sehingga acara ini meraih antusias lebih dari para peserta yang mendaftar mencapai 17 tim berasal dari seluruh universitas di Indonesia.
Dari 17 karya poster
yang terkirim telah tersisihkan 5 besar karya poster. Namun karena jumlah
peserta yang banyak sehingga juri menambah jumlah peserta yang lolos babak
penyisihan hingga 7 besar. Hal yang sama di utarakan “Soalnya peserta banyak
dan poster yang di hasilkan bagus-bagus, maka para juri mengapresiasikan
sehingga menambah jumlah peserta yang lolos hingga 7 tim” ujar Yustin selaku
penanggug jawab lomba Poster Competition. Pada saat di temui salah satu juri
juga menambah “Pertimbangan menambah jumlah peserta karena selisih nilai yang beda
tipis dan karya mereka mampu untuk di nominasikan” ujar Deddy.
Dengan kehadiran
banyaknya peserta poster competition membuat para panitia sangat bangga karena
antusias mereka cukup besar dalam mengikuti lomba ini. Tidak menyangka bahwa
peserta membludak dan dapat mengumpulkan para peserta dari universitas lain di
Indonesia. Penilaian poster competition di tentukan dari segi eksekusi, menata
layout, font, unsur yang ingin di komunikasikan dan originalitas karya.
Karya yang masuk 7
besar berasal dari Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya terdiri 2 tim dengan judul poster “Indonesia bukan
sekedar teriakan” dan “Bangga itu ketika bisa berbagi”, dari Universitas Negeri
Surabaya terdiri 2 tim dengan judul “Sudah Makan” dan “Ayo bermain sehat”,
Universitas Merdeka Malang terdiri 2 tim yaitu “Tanpa Batas” dan “Cita rasa nusantara”
dan Universitas Negeri Jakarta terdiri 1 tim yaitu “Bangga Punya Bangsa”. Dalam
babak penyisihan ini akan di dapatkan juara I dan II yang akan di umumkan pada Closing Komunikasi Fiesta pada 12 Maret
2014.
Juri yang berkesempatan
untuk hadir pada presentasi ini yaitu Ramok Lakoro selaku Asosiasi Desain
Grafis Indonesia, Deddy Duto Hartanto selaku Dosen DKV Universitas Kristen
Petra dan Noveina S. Dugis Dosen dari Fak. Ilmu Komunikasi Unika Widya Mandala
Surabaya. menurut salah satu juri hasil poster para peserta “Kualitas karya
yang di hasilkan makin matang” ujar Ramok Lakoro saat di temui di Ruang
Fakultas Ilmu Komunikasi.” Karena banyak poster memiliki potensi dan ide-ide
yang kreatif.
Menurut salah satu
peserta dari Universitas yang terjauh mengikuti poster competion ini mengungkapkan “Asik, pengen nambah pengalaman
baru karena sering ikut lomba di sekitar jakarta dan yogyakarta, baru kali ini
bisa sampai di surabaya” ujar Imam Buchori, mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta.
Harapan dari para juri
menyampaikan Komunikasi Fiesta 2014 bisa menjadi event dan menjadi link
bagi media untuk meliput acara ini. Dan bisa menjadi pioner untuk eksekusi kreativitas yang kedepannya dapat mencapai
target para peserta yang lebih banyak.
Setelah para peserta
menampilkan hasil karya poster di hadapan juri, penampilan Simple Sans menjadi
penutup acara ini dengan manis walaupun suasana mendung melingkupi suasana
plaza agustinus.(Rny)
Screening Film Bareng Mas Benny
SURABAYA(11/03)
- Di buka oleh MC Komunikasi Fiesta 2014 Camelia dan Maria dengan menyapa para
penonton yang terdiri dari peserta lomba Desain Competition (Design Comp),
Movie Festival dan para mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi Unika Widya
Mandala Surabaya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan
oleh Noveina S Dugis selaku dosen Fakultas Ilmu Komunikasi.
Benny Wicaksono biasa di panggil dengan Mas Benny, memutarkan
koleksi-koleksi filmnya untuk dipertontonkan kepada seluruh mahasiswa dan
peserta Komunikasi Fiesta 2014. Beliau juga mempresentasikan tentang “Potensi
Kamera yang Luar Biasa”. Pada slide presentasi yang pertama menunjukkan seorang
sutradara Perancis yang terkenal didunia yang menjadi tokoh inspirasinya yaitu
Jean Luc Godard. Kemudian di slide selanjutnya muncul kata Modern, modernitas
sendiri adalah sebuah mainsate orang Barat yang sangat terobsesi dengan realitas. Obsesi akan realitas
yaitu menduplikasi realitas dan membuatnya menjadi film.
Kemudian Benny Wicaksono memutarkan sebuah film “Man with A Movie Camera”
karya Dziga Vertov sebutan bapak seniman sedunia. Film ini menunjukkan
bagaimana karya Vertov pada jaman kamera yang masih serba manual. Beberapa
karya Vertov menginspirasi film-film seperti “What” (2001) karya Reza
Afsina yang menceritakan bagaimana tehnik pengambilan gambar secara natural
saat kamera lensa terbuka. Film ini juga menceritakan tubuhnya sebagai metafora
dari seorang individu yang mempertanyakan dosa di setiap ajaran agama.
Setelah pemutaran film yang mengandung kekerasan, selanjutnya Mas Benny memutarkan film yang berjudul “BILAL” (2006) karya Bagasworo Aryaningtyas yang tehnik pengambilan gambarnya dengan memunculkan sosok Bagasworo sebagai punker sejati. Film ini membawa pesan kritik tentang fasisme dan kekerasan yang mengatas namakan agama. Lalu lanjut ke film “Jalan Tdak Ada Ujung” (2006) karya M. Pasha yang menampilkan fenomena disudut kota Jakarta dengan pemukiman kumuh yang sempit.
Selain itu ada beberapa film festival yang di putar seperti “Sinema Elektronik” karya Anggun Priambodo, “IQRA” karya Ari Satria D dan terakhir film “Dangdut Koplo”. Film-film yang sudah diputarkan oleh Mas Benny ini tujuannya adalah ingin menunjukkan bagaimana tehnik pengambilan gambar yang berasal dari momen yang ada disekitar kita ataupun hal-hal yang tidak terduga sekalipun dapat diabadikan. Mas Benny menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat membuat karya dari film-film yang sudah diputarkannya dan mengerti potensi dari kamera itu sendiri untuk mengbadikan setiap momen. Hal itu juga di sampaikan oleh salah satu peserta Poster Competition Deden Suprayogi mahasiswa asal Universitas Negeri Surabaya di akhir acara “Merasa senang, mendapatkan pengalaman baru tentang film”. (Rny)
Senin, 10 Maret 2014
One Day Tour di Surabaya bersama KomFiest
Sidoarjo (10/3) - Dalam perlombaan Public Relation Competition (PresCo) yang di selenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Unika Katolik Widya Mandala Surabaya sebelum peserta di ajak pengerjaan kasus untuk menentukan babak 5 besar, para peserta di ajak dalam perjalanan mengunjungi perusahaan dan UKM di Surabaya dan sekitarnya. Acara ini di sebut One Day Tour merupakan rangkaian acara yang pertama dalam pelaksanaan Komunikasi Fiesta yang ke-3 kalinya.
Pada
perjalanan yang pertama 10 peserta lolos Public Relation Competition (PresCo)di
bawa untuk menuju tempat pembuatan telor asin dan peternakan bebek di Sidoarjo,
Jawa Timur. Ttiba di tempat jam 13.30 Wib, sekitar 40 menit perjalanan dari Unika
Katolik Widya Mandala. Saat pertama kali tiba disambut hangat oleh Bapak
Sulaiman yang merupakan pemilik dari pembuatan telor asin dan peternakan bebek,
peserta PresCo diajak melihat proses pembuatan telor asin dan peternakan bebek
milik Sulaiman. Di peternakan bebeknya di jelaskan bahwa mulanya telor telor
bebek itu dikumpulkan lalu dibawa ke tempat pembuatan telor asin yang akan
dibungkus dengan batu bata dan garam
sehingga di sebut dengan telur asin. Menurut Sulaiman, beliau sangat senang
sekali tempatnya dijadikan untuk pembelajaran baru untuk mahasiswa, bagi beliau
ini menjadi hal yang bukan masalah.
Awal
perkembangan usaha ini tidaklah mudah tahun 1987, para bebek hewan ternakannya masih
di pelihara di sawah, baru tahun 1992 Sulaiman mulai membuat lahan peternakan,
namun perkembangan jaman mulai sangat sulit karena bibit itik mulai berubah.
Harapan untuk Bapak Sulaiman ingin dipeluas lahanya agar dapat menjadi tempat
pembelajaran dan berkembangnya bibit-bibit itik unggul.
Perjalanan
One Day Tour ke-2 para peserta di boyong ke House of Sampoerna merupakan pabrik
rokok terbesar di Surabaya. Setelah menempuh perjalanan dari Sidoarjo menuju
Surabaya bagian utara. tiba di tempat jam 16.10 wib ditempuh dengan perjalanan
selama 1 jam menggunakan bus. Saat tiba keberadaan para peserta PresCo sudah
disambut oleh Tour Gaet yang memberikan
penjelasan tentang sejarah berdirinya Sampoerna. PT. Sampoerna dibangun pada
tahun 1913 oleh Liem Seeng Tee.

“Sangat
berkesan sudah sampai di Surabaya karena ini merupakan yang pertama kalinya dan
juga mendapatkan ilmu baru tentang praktek kerja yang dilakukan oleh karyawan Sampoerna ternyata mereka menggunakan tenaga manual” ujar salah satu
peserta Presco d Universitas Budi Luhur
Jakarta.
Setelah
puas berkeliling dan berfoto ria di House of Sampoerna kemudian para peserta di
ajak untuk mengunjungi pusat oleh-oleh Pasar Genteng Kali. Para peserta bebas
memboyong jajanan khas Surabaya. Kemudian peserta di antar kembali ke Unika
Katolik Widya Mandala Surabaya pukul 18.30. setelah akhirnya mengikuti One Day Tour
seharian penuh. Para peserta di
harapkan mempunyai pandangan untuk
perlombaan presco dalam mengerjaan studi
kasus pada 11 Maret 2014 untuk maju ke babak 5 besar.(Grt)
Maman Suherman beri inspirasi di Diskusi Media KomFiest
Surabaya
(10/03/14) Pembukaan Komunikasi Fiesta di buka dengan parade kulintang dan Salt
and Sugar. Selanjutnya diteruskan dengan salah satu dosen Fakultas Ilmu
Komunikasi Anastasia Yuliastuti Widyaningrum sebagai moderator. Beliau
mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia tidak pernah dijajah oleh Belanda selama 350
tahun dengan alasan sebelum dikumandangkan Dirgahayu Kemerdekaan RI 17 Agustus
1945 Indonesia masih abstrak, belum disebut sebagai negara Indonesia. Secara
politik, ekonomi, dan lain sebagainya resmi dijalankan ketika 17 Agustus 1945.
Orang
Indonesia sekarang berada dalam karakter bangsa yang mengalami reformasi yaitu
analisis psikopolitis (etzioni) yaitu
dimana bangsanya mengalami sindrom Captive
Mind. Indonesia sekarang dikuasai oleh 12 perusahaan besar. Di era sekarang
semua orang dapat beriklan di media massa tidak terkecuali tentang biro jodoh,
pijat refleksi dan lain sebagainya. Kemana kode etik jurnalistik sekarang? Dimana
undang-undang tentang pers?
Dengan
pernyataan pada materi tersebut Maman Suherman seorang penggagas
Panasonic Gobel Awards, Indonesia Lawak Klub dan mentor “Stand Up Comedy
Indonesia” di KompasTV di Opening Komunikasi
Fiesta mengatakan bahwa “Seluruh dunia bisa melacurkan dirinya di
Jakarta”. Dan beliau mengatakan juga bahwa 50 ribu orang yang mewakili tiap negara
sedang memata-matai Jakarta, padahal tiap detiknya orang-orang di Jakarta sana
15x mengetweet di media sosial twitter. 89% chatting kaum muda berkonotasi
seksual dan 2/3nya perempuan. 11 tahun diantaranya rata-rata usia termuda
pengakses pornografi. Indonesia adalah nomor 2 di Asia negara yang melegalkan
industri pornografi dan lebih parahnya Indonesia ke-1 pengakses idola Maria
Ozawa/Miyabi dan Pamela Anderson di google.com selama 4 tahun berturut-turut.
Komnas perempuan pada tahun 1998-2010 kasus
kekerasan dilaporkan mencapai 400.939. Dan seperempatmya adalah kasus kekerasan
seksual 93.960 artinya tiap jam 12 orang wanita diperkosa. Dalam ranah personal
parahnya yang melakukan pemerkosaan adalah orang yang memiliki hubungan darah
(ayah, kakak, dll), dalam ranah publik yang melakukan pemerkosaan adalah yang
tidak memiliki kekerabatan (majikan, guru, tetangga, dll), dan dalam ranah
negara yang memerkosa adalah aparat-aparat negara. Ironi dari kebobrokan negeri
ini menjadi salah satu pendorong agar para peserta yang di hadiri peserta lomba Presco,
Poster Competition dan Movie Competition serta mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi
dapat menjadi penerus bangsa di era modernisasi agar menjadi lebih baik.
Dan
terakhir Maman memuji lambang dari acara Komunikasi Fiesta dengan “Pancasila
selalu mengajarkan pengabdian & bhinneka tunggal ika”. Kehadiran
Maman Suherman di sambut antusias sehingga selesai hadirin banyak para hadirin mendatangi beliau dan
melontarkan beberapa pertanyaan yang belum sempat di tanyakan serta beliau di
minta para hadirin meminta foto. Karena waktu yang terbatas beliau tidak bisa
berlama-lama. Tapi kehadiran beliau mampu memberikan inspirasi bagi peserta
yang mengikuti diskusi ini.
Sebelum
meninggalkan acara dalam wawancara bersama WhyNews, Maman Suherman mengatakan “Gak
nyangka acaranya sebesar ini, saya salah tingkah sendiri dan semangat menjadi
speaker pada saat ini, Banyak harapan yang disampaikan oleh beliau bahwa Komunikasi
Fiesta harus jalan setiap tahunnya, ratusan kerja ilmu akan terlupakan apabila
mahasiswa tidak bersemangat mulai dari sekarang, sejak kuliah juga harus
ditanamkan. Target harus dipecahkan menjadi 3 kelompok yaitu jurnalistik , kebudayaan
komunikasi dan PR” ujarnya di depan peserta lomba. Beliau berharap juga setiap 3
bulan sekali diadakan acara yang seperti ini. Dan di akhir acara diadakan
penghargaan untuk mengapresiasi karya-karya mereka. Dengan begitu masyarakat
juga akan tahu prestasi-prestasi mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia. Terakhir
beliau berpesan “jangan berhenti bersuara ketika komfiest berakhir, insyaallah anak-anak
komunikasi di Indonesia akan bangga”. Tuturnya.(Rhmt)
Berbagi genre dalam Movie Festival KomFiest
SURABAYA (10/3) – Suasana AC yang sejuk memenuhi ruangan A 301. Para peserta Movie Competition salah satu lomba Komuniaksi Fiesta 2014 yang di selenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Unika Katolik Widya Mandala Surabaya sudah duduk manis kemudian di sambut dengan para tiga juri yang baru saja hadir yaitu Mohammad Solikin (Cak Ikin), Benny Wicaksono dan Wisang Wiajaya.
Di
buka dengan penampilan Fenny salah satu mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi menyanyikan
lagu “Semangat Baru” sebelum mengawali penjurian Movie Competition. Di sela
sebelum acara di mulai salah satu juri menuturkan “Lima karya yang akan di
pilih untuk di seleksi sebagai pemenang sudah mewakili semua genre film
berdasarkan penerapan artistik dan kekuatan intrinstik, kriteria film yang di
pilih yaitu film yang kreatif dan tidak basi” tutur Benny Wicaksono saat di
temui.
Sambutan
dari Amalia Ningsih selaku Ketua Pelaksana Movie Competition mengatakan apresiasi
para peserta acara “Terima kasih atas kehadiran para peserta, Di tahun ini lebih
meriah dari tahun sebelumnya” tuturnya. Perkembangan acara Movie Festival ini
di tandai dengan 9 film yang di lombakan kemudian di pilihlah 5 karya film yang
akan masuk ke babak penyisihan mengantarkan kepada juara pertama dan juara
kedua.

Kemudian
panitia menyisahkan waktu bagi para peserta untuk presentasi 20 menit, tim
pertama Jarene Production membuka dengan film Sapa Jane. Sebuah film bergenre
komedi menceritakan seseorang yang hidup sendiri denganbarang-barang yang di
berikan oleh ibunya. Namun dengan kecuekannya ia menyesali perbuatanya.
Tim
yang kedua yaitu “Apa dan Apa” yang di produksi Bhuwana Visual. Film ini
menceritakan sebuah film orang-orang yang di tinggal di perbatasan Malaysia dan
Indonesia. Film yang di angkat ingin mengatakan keinginan pembangunan merata
bagi kehidupan masyarakat yang tinggal di luar jawa. Di susul film ketiga dengan
judul Who shall i be ? Di produksi Irna Production, sebuah film yang
menceritakan wanita dengan kepribadian ganda, yang sedang sakit bipolar. Di
film ke-empat masih sama Jarene Production memutarkan film mereka The Sack, bergenre action menceritakan sesuatu dan memberikan makna yang tersirat di balik kehidupan
kakak beradik di sebuah rumah. Sang kakak membawa kerusuhan dan permasalahan
yang tak terduga di rumah tersebut.
Film
terakhir sebelum menutup acara film ini, berjudul Pesan Keberanian oleh Singkat
Production menceritakan sebuah cerita roman horor dengan akhir cerita adegan
yang menceritakan sebuah pesan keberanian dari seorang laki-laki yang
mengutarakan isi hati ke wanita yang di sukainya.
Dengan
tema bebas yang di lombakan, maka dalam pemutaran film ini menampilkan berbagai
genre yang di nikmati oleh para peserta dan mahasiswa/i Fakultas Ilmu
Komunikasi. Tepuk tangan meriah dan komentar beberapa penonton melihatkan
antusias film ini patut untuk di apresiasikan.(Rny)
Kemeriahan Opening Komunikasi Fiesta 2014
SURABAYA (10/3) – Auditorium Benediktus lantai 4 Unika Widya Mandala Surabaya menjadi saksi Opening Lomba Komunikasi Fiesta yang berlangsung mulai 10 – 13 Maret 2014. Lomba yang diselenggarakan terdiri dari PresCo, Public Relation Competition di selenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), PosterComp Poster Competition dan MovieFest Movie Festival yang di selenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM).
Beberapa
Universitas dari Indonesia tergabung dalam kompetisi ini yaitu Univ. Negeri
Jakarta, Univ. Budi Luhur Jakarta, ISI (insitusi Seni Indonesia) Yogyakarta,
Univ. Merdeka Malang, Univ Atmajaya Yogyakarta, Univ. Diponegoro Semarang, Universitas
Muhamadiya Malang, Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang, Universitas Negeri
Surabaya, Institut Teknologi Surabaya, dan Universitas Widya Mandala Surabaya.
Pembukaan
pertama dibuka dengan upacara penghormatan bendera lagu Indonesia Raya,
mengheningkan Cipta serta Hymne Widya Mandala yang berlangsung selama 10 menit,
lalu dilanjutkan dengan lagu Tanah Air yang dibawakan oleh Salt N Sugar.
Kemudian sambutan meriah Ketua Pelaksana yaitu Ida Nordiana
Kemeriahan
Opening Komunikasi Fiesta 2014 juga di katakan oleh salah satu peserta PresCo
mengatakan motivasi dalam mengikuti acara ini “Ingin mengetahui persaingan di
luar seperti apa, pengalaman baru, membangun relasi, harus bisa menemukan
sesuatu khas yang telah terjadi dari PR, kejujuran yang akan diutamakan, peka
terhadap issue-issue yang ada, persiapannya dilakukan dengan latihan dan
berusaha” ujar Cecilia Pretty mahasiswi Universitas Atamajaya.
Kemudian
acara ini di lanjutkan dengan Diskusi Media bersama Maman Suherman selaku
penggagas Panasonic Award dan Indonesia Lawak Klub. Diskusi ini di moderatori
oleh salah satu Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Anastasia Yuni.

Dengan
tema “Mengatasi masalah identitas bangsa dengan provokasi nyata” dalam
diskusinya menyebutkan data-data Indonesia sebagai negara dengan sejumlah
masalah kontroversial. Sehingga banyak
pertanyaan dari sejumlah mahasiswa Universitas Atma Jaya, Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya dan Universitas Merdeka Malang.
Setelah
penutupan Opening Komunikasi Fiesta 2014. Acara ini di bagi menjadi dua yaitu
Presco akan melaksanakan One day Tour bersama para peserta untuk mengunjungi
House of Sampoerna, Pusat oleh-oleh Genteng Kali dan UKM Telor Bebek di
Sidoarjo. Kemudian yang kedua peserta Movie Competition akan di lanjutkan di Ruangan A301
untuk melakukan presentasi karyanya dengan juri Mohammad Solikin, Wisang Wijaya
dan Benny Wicaksono.(grt)
Langganan:
Postingan (Atom)