Taman Bungkul merupakan taman yang berlokasi di area makam
Sunan Bungkul, selain sebagai taman/ wisata religi Taman Bungkul juga dapat
digunakan untuk berekreasi. Sebagai ruang publik, Taman Bungkul dapat diakses oleh
berbagai lapisan masyarakat dan usia. Hal tersebut terlihat dengan adanya
fasilitas yang disediakan untuk berbagai umur dan adanya fasilitas untuk
penyandang cacat. Fasilitas yang disediakan berupa jalur khusus penyandang
cacat. Taman yang luasnya sekitar 900 meter persegi ini mempunyai
banyak sekali fasilitas yang dapat dinikmati oleh para pengunjung yaitu
terdapat jogging track, taman bermain anak-anak, arena skateboard, dll. Selain
itu terdapat juga fasilitas-fasilitas
lainnya
antara lain ialah adanya jalur pedestrian, toilet umum, penerangan, keran air siap
minum, tempat duduk, telepon umum, plaza, dan food court.
Taman yang berada di jalan
protokol, yakni di Jalan Raya Darmo itu makin bisa dirasakan manfaatnya bagi
warga kota metropolitan Surabaya. Di area ini warga kota bisa menghirup beragam
manfaat, keindahan, kenyamanan, kesehatan dan kesenangan sekaligus. Selain itu
masyarakat dapat menikmati salah satu fasilitas yang sekarang sudah menjadi
kebutuhan mendasar bagi seluruh warga Indonesia, yaitu internet. Taman Bungkul bekerjasama dengan
salah satu provider telekomunikasi yang juga kemudian menyediakan layanan
internet gratis di taman itu. Fasilitas ini tentunya disambut baik oleh
masyarakat Surabaya karena bisa bersantai sambil internetan.
Suasana lingkungan yang asri, akses praktis, gratis
dan cepat membuat pengguna WiFi benar-benar dimanja. Siang atau malam, dijamin
berseluncur di dunia maya berjam-jam tidak akan terasa. Desain Taman Bungkul
yang hadir dengan mengusung konsep ‘Sport, Education, dan Entertainment’
tersebut, maka salah satu usaha pemerintah kota Surabaya yaitu dengan
memberikan fasilitas Wi-Fi. Sehingga, bukan hanya kalangan muda-mudi saja yang
dapat menikmati fasilitas di Taman Bungkul tersebut, melainkan orang tua dan
anak-anak pun bisa menikmati fasilitas Wi-Fi karena beberapa sekolah dasar dan
menengah pertama, para gurunya memberikan pelajaran dalam suasana outdoor yaitu
memanfaatkan taman kota seperti Taman Bungkul tersebut agar siswa-siswinya
lebih cepat menyerap pelajaran dan memberikan refreshing bagi siswa-siswinya
dengan memanfaatkan Wi-Fi yang ada. Oleh karena itu
taman ini dapat menjadi salah satu referensi bagi para mahasiswa Universitas
Widya Mandala Surabaya khususnya daerah Dinoyo. “ Menurut saya wifi disini
sangat membantu sekali, selain itu dapat mengusir kejenuhan di kampus. Karena
kita dapat sekaligus berwisata di taman ini”. Ujar Mitfa yang merupakan
mahasiswa ITS.
Taman ini dibuka untuk umum, setiap hari dari pagi hingga
malam, untuk hari minggu paginya biasanya tempat ini sebagai pusat singgahan
para komunitas sepeda ontel. Karena salah satu jalan yang diberlakukannya
kegiatan “car free day” (hari tanpa kendaraan bermotor) yang telah
diterapkan oleh Pemerintah Surabaya. Dan pihaknya masih terus mengembangkan
kegiatan ini dibeberapa ruas jalan lainnya di Surabaya. Selain itu setiap akhir minggu terdapat
kegiatan-kegiatan live musik
yang merupakan ajang apresiasi pemuda Surabaya. Berbagai warung tenda, kafe,
dan pujasera lainnya mendukung kegiatan-kegiatan di dalam Taman Bungkul.
Keberadaan Taman Bungkul ini mampu mempertemukan berbagai kalangan
masyarakat karena untuk menikmati fasilitas yang disediakan taman tersebut
tidak perlu mengeluarkan biaya sepersen pun. Oleh karena itu tujuan keberadaan
Taman Bungkul yaitu mengurangi kesenjangan antar golongan masyarakat dapat
tercapai. Taman ini sukses dikunjungi oleh kalangan tidak mampu, kalangan
menengah ke atas, dan bahkan masyarakat penyandang cacat. Taman ini juga mampu menciptakan peluang
bisnis baik bagi masyarakat sekitar misalnya penyedia jasa minuman dan makanan
serta jasa parkir, maupun mereka yang ingin menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
tertentu. (ivi anggriani/ Why News Fikom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar