Dewasa ini berbagai wirausaha yang
tersebar di media sosial cukup booming
dan menarik minat masyarakat untuk terjun menggeluti bidang tersebut ataupun
hanya bergabung sebagai konsumen saja. Tidak hanya menjual dari online shop
satu ke online shop lainnya, sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh Giyomi
Store, karena barang yang dijual adalah hasil handmade dan desain dari owner
sendiri. Toko pakaian yang ada di Jl.
Kertajaya VI/47 Surabaya tersebut memang baru saja merintis usahanya dengan
membuka online shop pada 2013. Tidak cukup membuka online shop, Meldy Muzada bersama
dengan Nadia Prasetio adiknya, berinisiatif untuk membuat pakaian sendiri
dengan bahan yang lebih bagus dan harga terjangkau. Hingga akhirnya pada tahun
2014, muncul local brand Giyomi dan
itu membuat dua saudara itu menjadi pebisnis muda sukses.
Meldy
Muzada(22) adalah Alumni Fakultas Hukum Unair dan baru saja mendapat gelar
sarjananya pada Maret 2015 lalu. Di usia yang masih sangat muda tersebut ia mengaku,
bahwa dia sangat bangga dengan apa yang dikerjakannya, selain barang yang ia
jual adalah produk handmade, pakaian
dan celana yang ada di Giyomi Store memiliki size sendiri dan tentu tidak ada yang boleh memplagiat itu.
Kebanyakan online shop hanya menjual produk dengan ukuran all size, dimana itu membuat konsumen ragu-ragu untuk membeli
karena hanya ada 1 ukuran saja. Tetapi Giyomi memberi inovasi ukuran sehingga dapat
dinikmati oleh semua bentuk tubuh konsumen.
Dengan
47.4k followers yang ada di media sosial (instagram), tentunya sudah banyak
konsumen yang dimiliki oleh Giyomi. Pengiriman tidak hanya dilakukan di dalam
Pulau Jawa, tetapi sudah masuk ke bagian timur Indonesia yaitu Papua, dan ada
juga yang dikirim ke Lokhseumawe, Aceh. Sedangkan untuk penghasilan yang hanya
ada di store bisa mencapai 2-3 juta
setiap harinya. Sungguh tidak menyangka Giyomi akan sejauh ini, dan itu semua
berkat “Made with Bismillah and Love”
begitulah tagline dari Giyomi. (vi2/her)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar