Social Icons

Facebook  Twitter  Google+ 

Senin, 10 Maret 2014

Maman Suherman beri inspirasi di Diskusi Media KomFiest


Surabaya (10/03/14) Pembukaan Komunikasi Fiesta di buka dengan parade kulintang dan Salt and Sugar. Selanjutnya diteruskan dengan salah satu dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Anastasia Yuliastuti Widyaningrum sebagai moderator. Beliau mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia tidak pernah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun dengan alasan sebelum dikumandangkan Dirgahayu Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 Indonesia masih abstrak, belum disebut sebagai negara Indonesia. Secara politik, ekonomi, dan lain sebagainya resmi dijalankan ketika 17 Agustus 1945.

Orang Indonesia sekarang berada dalam karakter bangsa yang mengalami reformasi yaitu analisis psikopolitis (etzioni) yaitu dimana bangsanya mengalami sindrom Captive Mind. Indonesia sekarang dikuasai oleh 12 perusahaan besar. Di era sekarang semua orang dapat beriklan di media massa tidak terkecuali tentang biro jodoh, pijat refleksi dan lain sebagainya. Kemana kode etik jurnalistik sekarang? Dimana undang-undang tentang pers?

Dengan pernyataan pada materi tersebut Maman Suherman seorang penggagas Panasonic Gobel Awards, Indonesia Lawak Klub dan mentor “Stand Up Comedy Indonesia” di KompasTV di Opening Komunikasi Fiesta mengatakan bahwa “Seluruh dunia bisa melacurkan dirinya di Jakarta”. Dan beliau mengatakan juga bahwa 50 ribu orang yang mewakili tiap negara sedang memata-matai Jakarta, padahal tiap detiknya orang-orang di Jakarta sana 15x mengetweet di media sosial twitter. 89% chatting kaum muda berkonotasi seksual dan 2/3nya perempuan. 11 tahun diantaranya rata-rata usia termuda pengakses pornografi. Indonesia adalah nomor 2 di Asia negara yang melegalkan industri pornografi dan lebih parahnya Indonesia ke-1 pengakses idola Maria Ozawa/Miyabi dan Pamela Anderson di google.com selama 4 tahun berturut-turut.

Komnas perempuan pada tahun 1998-2010 kasus kekerasan dilaporkan mencapai 400.939. Dan seperempatmya adalah kasus kekerasan seksual 93.960 artinya tiap jam 12 orang wanita diperkosa. Dalam ranah personal parahnya yang melakukan pemerkosaan adalah orang yang memiliki hubungan darah (ayah, kakak, dll), dalam ranah publik yang melakukan pemerkosaan adalah yang tidak memiliki kekerabatan (majikan, guru, tetangga, dll), dan dalam ranah negara yang memerkosa adalah aparat-aparat negara. Ironi dari kebobrokan negeri ini menjadi salah satu pendorong agar  para peserta yang di hadiri peserta lomba Presco, Poster Competition dan Movie Competition serta mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi dapat menjadi penerus bangsa di era modernisasi agar menjadi lebih baik.

Dan terakhir Maman memuji lambang dari acara Komunikasi Fiesta dengan “Pancasila selalu mengajarkan pengabdian & bhinneka tunggal ika”. Kehadiran Maman Suherman di sambut antusias sehingga selesai hadirin  banyak para hadirin mendatangi beliau dan melontarkan beberapa pertanyaan yang belum sempat di tanyakan serta beliau di minta para hadirin meminta foto. Karena waktu yang terbatas beliau tidak bisa berlama-lama. Tapi kehadiran beliau mampu memberikan inspirasi bagi peserta yang mengikuti diskusi ini.

Sebelum meninggalkan acara dalam wawancara bersama WhyNews, Maman Suherman mengatakan “Gak nyangka acaranya sebesar ini, saya salah tingkah sendiri dan semangat menjadi speaker pada saat ini, Banyak harapan yang disampaikan oleh beliau bahwa Komunikasi Fiesta harus jalan setiap tahunnya, ratusan kerja ilmu akan terlupakan apabila mahasiswa tidak bersemangat mulai dari sekarang, sejak kuliah juga harus ditanamkan. Target harus dipecahkan menjadi 3 kelompok yaitu jurnalistik , kebudayaan komunikasi dan PR” ujarnya di depan peserta lomba. Beliau berharap juga setiap 3 bulan sekali diadakan acara yang seperti ini. Dan di akhir acara diadakan penghargaan untuk mengapresiasi karya-karya mereka. Dengan begitu masyarakat juga akan tahu prestasi-prestasi mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia. Terakhir beliau berpesan “jangan berhenti bersuara ketika komfiest berakhir, insyaallah anak-anak komunikasi di Indonesia akan bangga”. Tuturnya.(Rhmt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar