Surabaya
(10/03/14) Pembukaan Komunikasi Fiesta di buka dengan parade kulintang dan Salt
and Sugar. Selanjutnya diteruskan dengan salah satu dosen Fakultas Ilmu
Komunikasi Anastasia Yuliastuti Widyaningrum sebagai moderator. Beliau
mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia tidak pernah dijajah oleh Belanda selama 350
tahun dengan alasan sebelum dikumandangkan Dirgahayu Kemerdekaan RI 17 Agustus
1945 Indonesia masih abstrak, belum disebut sebagai negara Indonesia. Secara
politik, ekonomi, dan lain sebagainya resmi dijalankan ketika 17 Agustus 1945.
Orang
Indonesia sekarang berada dalam karakter bangsa yang mengalami reformasi yaitu
analisis psikopolitis (etzioni) yaitu
dimana bangsanya mengalami sindrom Captive
Mind. Indonesia sekarang dikuasai oleh 12 perusahaan besar. Di era sekarang
semua orang dapat beriklan di media massa tidak terkecuali tentang biro jodoh,
pijat refleksi dan lain sebagainya. Kemana kode etik jurnalistik sekarang? Dimana
undang-undang tentang pers?
Dengan
pernyataan pada materi tersebut Maman Suherman seorang penggagas
Panasonic Gobel Awards, Indonesia Lawak Klub dan mentor “Stand Up Comedy
Indonesia” di KompasTV di Opening Komunikasi
Fiesta mengatakan bahwa “Seluruh dunia bisa melacurkan dirinya di
Jakarta”. Dan beliau mengatakan juga bahwa 50 ribu orang yang mewakili tiap negara
sedang memata-matai Jakarta, padahal tiap detiknya orang-orang di Jakarta sana
15x mengetweet di media sosial twitter. 89% chatting kaum muda berkonotasi
seksual dan 2/3nya perempuan. 11 tahun diantaranya rata-rata usia termuda
pengakses pornografi. Indonesia adalah nomor 2 di Asia negara yang melegalkan
industri pornografi dan lebih parahnya Indonesia ke-1 pengakses idola Maria
Ozawa/Miyabi dan Pamela Anderson di google.com selama 4 tahun berturut-turut.
Komnas perempuan pada tahun 1998-2010 kasus
kekerasan dilaporkan mencapai 400.939. Dan seperempatmya adalah kasus kekerasan
seksual 93.960 artinya tiap jam 12 orang wanita diperkosa. Dalam ranah personal
parahnya yang melakukan pemerkosaan adalah orang yang memiliki hubungan darah
(ayah, kakak, dll), dalam ranah publik yang melakukan pemerkosaan adalah yang
tidak memiliki kekerabatan (majikan, guru, tetangga, dll), dan dalam ranah
negara yang memerkosa adalah aparat-aparat negara. Ironi dari kebobrokan negeri
ini menjadi salah satu pendorong agar para peserta yang di hadiri peserta lomba Presco,
Poster Competition dan Movie Competition serta mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi
dapat menjadi penerus bangsa di era modernisasi agar menjadi lebih baik.
Dan
terakhir Maman memuji lambang dari acara Komunikasi Fiesta dengan “Pancasila
selalu mengajarkan pengabdian & bhinneka tunggal ika”. Kehadiran
Maman Suherman di sambut antusias sehingga selesai hadirin banyak para hadirin mendatangi beliau dan
melontarkan beberapa pertanyaan yang belum sempat di tanyakan serta beliau di
minta para hadirin meminta foto. Karena waktu yang terbatas beliau tidak bisa
berlama-lama. Tapi kehadiran beliau mampu memberikan inspirasi bagi peserta
yang mengikuti diskusi ini.
Sebelum
meninggalkan acara dalam wawancara bersama WhyNews, Maman Suherman mengatakan “Gak
nyangka acaranya sebesar ini, saya salah tingkah sendiri dan semangat menjadi
speaker pada saat ini, Banyak harapan yang disampaikan oleh beliau bahwa Komunikasi
Fiesta harus jalan setiap tahunnya, ratusan kerja ilmu akan terlupakan apabila
mahasiswa tidak bersemangat mulai dari sekarang, sejak kuliah juga harus
ditanamkan. Target harus dipecahkan menjadi 3 kelompok yaitu jurnalistik , kebudayaan
komunikasi dan PR” ujarnya di depan peserta lomba. Beliau berharap juga setiap 3
bulan sekali diadakan acara yang seperti ini. Dan di akhir acara diadakan
penghargaan untuk mengapresiasi karya-karya mereka. Dengan begitu masyarakat
juga akan tahu prestasi-prestasi mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia. Terakhir
beliau berpesan “jangan berhenti bersuara ketika komfiest berakhir, insyaallah anak-anak
komunikasi di Indonesia akan bangga”. Tuturnya.(Rhmt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar