SURABAYA
– Kebun Bibit yang terletak di Jalan Bratang Surabaya atau yang dikenal sebagai
Taman Flora, berdiri sekitar tahun 1990an atas ide dari Pemerintah Kota
(PemKot) Surabaya, sebagai tempat pengembangan pembibitan serta meremajakan
tanaman. Disamping berfungsi sebagai hutan kota di Surabaya, taman ini juga
difungsikan sebagai tempat rekreasi keluarga sekaligus wahana bermain dan
belajar bagi anak-anak.
Keberadaan Taman Flora
sebagai penyeimbang lingkungan hidup ternyata sempat mengalami kontroversi. PT
Surya Inti Permata sempat berseteru dengan PemKot Surabaya untuk mengelola.
Yudi (35), kepala pengelola Taman Flora berharap tidak ada campur tangan pihak
lain yang hanya mementingkan profit, Minggu (2/12).
Taman seluas 2,4 hektar
tersebut kini disebut Techno Park
karena dilengkapi fasilitas teknologi internet gratis (Wi-Fi). Setelah
diresmikan Agustus 2007, area ini dilengkapi ruang pembelajaran IT dan software
berbagai games interaktif untuk sosialisasi tentang lingkungan dan masalah
sampah.
Sebagai fasilitas umum, masuk
ke Taman Flora tidak dipungut biaya. Dengan kerindangan serta kesejukan pohon
dan tanaman pelindung yang lebih kurang berjumlah 60 jenis, pengunjung semakin
merasa memiliki Kota Surabaya. Sri (25), salah satu pengunjung merasa sangat
senang. “Datang ke sini ingin refreshing bersama keluarga, selain pemandangan
hijaunya sehat buat mata, kita sekaligus bisa mengenalkan anak-anak pada
lingkungan”, ujarnya bangga. (Why News
FIKOM/ Magdalena)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar