Social Icons

Facebook  Twitter  Google+ 

Senin, 02 September 2013

Kompas Ajak Mahasiswa Bicara Kemerdekaan

   
           Surabaya- Bertepatan dengan bulan Agustus, tema kemerdekaan memang sedang hangat diperbincangkan. Hal inilah yang kemudian coba diangkat Kompas dalam diskusi interaktif bersama mahasiswa-mahasiswa di Jawa Timur. Isu pemilihan umum yang juga sedang sangat dekat dengan masyarakat Jawa Timur juga diangkat dalam diskusi yang di selenggarakan di Ruang Auditorium Gedung Agustinus, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ini.
      Mengangkat tema “Anak Muda Bicara, Reaktualisasi Kemerdekaan di Jawa Timur”, acara ini merupakan bentuk kerjasama antara Kompas dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Diskusi yang diselenggarakan pada Selasa (20/8) ini diikuti oleh beragam peserta, diantaranya mahasiswa-mahasiswa kelas Komunikasi Politik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan universitas-universitas lain di Jawa Timur. Diskusi dibuka dengan sambutan dari tuan rumah yakni Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Yuli Nugraheni, dan perwakilan Redaksi Kompas, Nasrullah Nara.

                Acara yang berlangsung kurang lebih 3 jam ini mengahadirkan 3 pembicara, yakni Paring Waluyo Dosen Universitas Airlangga Surabaya, Muhamad Khodafi, Dosen IAIN Sunan Ampel, dan Umar Sholahudin. Dipandu moderator Kompas, Dodi Wisnu Pribadi, diskusi ini memberikan inspirasi pada generasi muda untuk memaknai kemerdekaan yang sesungguhnya. Bertepatan pula dengan akan diselenggarakannya pemilihan Gubernur Jawa Timur, para pembicara mengajak para anak muda khususnya mahasiswa untuk memiliki pilihan yang rasional, kritis dan bertanggung jawab.
                Lebih khusus, para pembicara memaparkan beberapa hal menarik terkait kemerdekaan dan Jawa Timur. Paring Waluyo membuka wawasan para mahasiswa dengan menjelaskan mengenai situasi Jawa Timur dalam kerangka nasional. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan potensi kekayaan alam terbesar, namun kurangnya akses masyarakat membuat kemiskinan di Jawa Timur menjadi masalah yang kompleks. Kemudian Muhamad Khodafi mengajak anak-anak muda untuk mendekonstruksi arti kemerdekaan , bukan saja terbebas dari penjajah namun juga dari kemiskinan, kebodohan dan problem kemanusiaan. “Bangsa ini bergantung pada para pemudanya, karena itu para pemuda dituntut untuk peka terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di sekitar” tegas Khodafi. Sementara itu, Umar Sholahudin mengajak para mahasiswa untuk menggunakan hak pilihnya saat pilgub nanti, pilihan yang bertanggung jawab dan tidak golput atau apatis.

                Diskusi yang diselenggarakan oleh Kompas Kampus ini merupakan rangkaian roadshow di beberapa kampus di Indonesia. Sebelum Surabaya, Jakarta dan Bandung lebih dulu menggelar acara serupa. Diskusi Kompas Kampus ini bertujuan untuk lebih membuka wacana anak muda, khususnya mahasiswa dalam menanggapi isu-isu tertentu. Sebagai anak muda, mahasiswa memang memiliki ide-ide dan gagasan yang harus disalurkan untuk pembangunan yang lebih baik. (Yustiana Candrawati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar