Social Icons

Facebook  Twitter  Google+ 

Senin, 22 Juli 2013

Wi-Fi Gratis Di Taman Bungkul


      Taman Bungkul merupakan taman yang berlokasi di area makam Sunan Bungkul, selain sebagai taman/ wisata religi Taman Bungkul juga dapat digunakan untuk berekreasi. Sebagai ruang publik, Taman Bungkul dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat dan usia. Hal tersebut terlihat dengan adanya fasilitas yang disediakan untuk berbagai umur dan adanya fasilitas untuk penyandang cacat. Fasilitas yang disediakan berupa jalur khusus penyandang cacat. Taman yang luasnya sekitar 900 meter persegi ini mempunyai banyak sekali fasilitas yang dapat dinikmati oleh para pengunjung yaitu terdapat jogging track, taman bermain anak-anak, arena skateboard, dll. Selain itu terdapat juga fasilitas-fasilitas lainnya antara lain ialah adanya jalur pedestrian, toilet umum, penerangan, keran air siap minum, tempat duduk, telepon umum, plaza, dan food court.
               Taman yang berada di jalan protokol, yakni di Jalan Raya Darmo itu makin bisa dirasakan manfaatnya bagi warga kota metropolitan Surabaya. Di area ini warga kota bisa menghirup beragam manfaat, keindahan, kenyamanan, kesehatan dan kesenangan sekaligus. Selain itu masyarakat dapat menikmati salah satu fasilitas yang sekarang sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi seluruh warga Indonesia, yaitu  internet. Taman Bungkul bekerjasama dengan salah satu provider telekomunikasi yang juga kemudian menyediakan layanan internet gratis di taman itu. Fasilitas ini tentunya disambut baik oleh masyarakat Surabaya karena bisa bersantai sambil internetan.

      Suasana lingkungan yang asri, akses praktis, gratis dan cepat membuat pengguna WiFi benar-benar dimanja. Siang atau malam, dijamin berseluncur di dunia maya berjam-jam tidak akan terasa. Desain Taman Bungkul yang hadir dengan mengusung konsep ‘Sport, Education, dan Entertainment’ tersebut, maka salah satu usaha pemerintah kota Surabaya yaitu dengan memberikan fasilitas Wi-Fi. Sehingga, bukan hanya kalangan muda-mudi saja yang dapat menikmati fasilitas di Taman Bungkul tersebut, melainkan orang tua dan anak-anak pun bisa menikmati fasilitas Wi-Fi karena beberapa sekolah dasar dan menengah pertama, para gurunya memberikan pelajaran dalam suasana outdoor yaitu memanfaatkan taman kota seperti Taman Bungkul tersebut agar siswa-siswinya lebih cepat menyerap pelajaran dan memberikan refreshing bagi siswa-siswinya dengan memanfaatkan Wi-Fi yang ada. Oleh karena itu taman ini dapat menjadi salah satu referensi bagi para mahasiswa Universitas Widya Mandala Surabaya khususnya daerah Dinoyo. “ Menurut saya wifi disini sangat membantu sekali, selain itu dapat mengusir kejenuhan di kampus. Karena kita dapat sekaligus berwisata di taman ini”. Ujar Mitfa yang merupakan mahasiswa ITS.
         Taman ini dibuka untuk umum, setiap hari dari pagi hingga malam, untuk hari minggu paginya biasanya tempat ini sebagai pusat singgahan para komunitas sepeda ontel. Karena salah satu jalan yang diberlakukannya kegiatan “car free day” (hari tanpa kendaraan bermotor) yang telah diterapkan oleh Pemerintah Surabaya. Dan pihaknya masih terus mengembangkan kegiatan ini dibeberapa ruas jalan lainnya di Surabaya. Selain itu setiap akhir minggu terdapat kegiatan-kegiatan live musik yang merupakan ajang apresiasi pemuda Surabaya. Berbagai warung tenda, kafe, dan pujasera lainnya mendukung kegiatan-kegiatan di dalam Taman Bungkul.
         Keberadaan Taman Bungkul ini mampu mempertemukan berbagai kalangan masyarakat karena untuk menikmati fasilitas yang disediakan taman tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya sepersen pun. Oleh karena itu tujuan keberadaan Taman Bungkul yaitu mengurangi kesenjangan antar golongan masyarakat dapat tercapai. Taman ini sukses dikunjungi oleh kalangan tidak mampu, kalangan menengah ke atas, dan bahkan masyarakat penyandang cacat. Taman ini juga mampu menciptakan peluang bisnis baik bagi masyarakat sekitar misalnya penyedia jasa minuman dan makanan serta jasa parkir, maupun mereka yang ingin menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tertentu. (ivi anggriani/ Why News Fikom)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar