Social Icons

Facebook  Twitter  Google+ 

Jumat, 14 Desember 2012

FOTOGRAFI A: BUKAN PENGAMEN BIASA

Narasi:

Langkah-langkah penuh harap dimulai sejak fajar menyapa. Menapak tanpa alas kaki, melewati sepanjang rel kereta api, ditemani sinar matahari yang menyengat kulit dan hati.
Biasanya pengamen identik dengan botol plastik berisi beras atau kerincingan sambil menyanyi tanpa nada dipinggir jalan. Sangat berbeda dengan para artis jalanan yang tinggal di pinggir rel kereta api Jagir, Kampung Merah, Wonokromo.
Kerasnya kehidupan di kota Surabaya membuat para artis ini harus berjuang lebih keras untuk bertahan hidup dengan upaya yang terkadang dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Pengamen, itulah profesi Agus (31) dan kawan-kawannya. Namun mereka lebih suka disebut ‘artis jalanan.’ Alat rias, tape, dan pecut dijadikan modal utama demi sesuap nasi. Riasan wajah yang unik, alunan musik, sedikit tarian dan pecut yang sesekali dihentakkan ke tanah adalah ciri  khas mereka saat beraksi. “Ngamen gaya kami beda, gak hanya nyanyi asal bunyi,” ucap Agus, sambil berdandan.  
Meskipun nampak sedikit norak, pekerjaan itu mereka lakukan tanpa malu. Cacian dan ejekan masyarakat sekitar seakan angin lalu yang tak meruntuhkan niat para artis tersebut. “Mereka kan hanya melihat dari luar saja, dandanan kami yang begini,” kata Agus. Bahkan Agus juga seringkali dihantui kejamnya Satpol PP yang berpatroli dan menjaring Agus dan kawan-kawan di Lingkungan Pondok Sosial.
"Kami takut hukum, tapi kami lebih takut jika anak istri kami tidak makan. Susah banget mendapatkan keadilan, sepertinya kami tidak boleh hidup sama rasa sama rata dengan seperti orang lain," kisah Agus tanpa ekspresi.
Menghibur dijalanan memang terkadang membuat Agus menjadi sering putus asa dan lelah menghadapi hidup. Namun semuanya terbayar dengan adanya kehadiran istri tercinta, Ima (29) dan dua buah hatinya, Ishan (7) dan Ling-Ling (3). Kebahagian Agus selalu terpancar ketika sedang bersendagurau dengan kedua buah hatinya.
Segala tuntutan hidup tak pernah merenggut senyum mereka. Dibalik sosok pengamen, tersimpan bakat yang tak dihargai oleh kebanyakan orang. Ya, memang mereka bukan pengamen biasa.

Dibuat Oleh:

Melysa Vena H              (1423011023)
          Diandra Agin Z.P          (1423011077)
          Zurrahmi Rilfani M        (1423011083)
          Evelina Larisa                (1423011084)
          Yunike Maris                 (1423011086)
          Zerlinda D.L                  (1423011142)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar