Langkah-langkah penuh harap dimulai sejak fajar
menyapa. Menapak tanpa alas kaki, melewati sepanjang rel kereta api, ditemani
sinar matahari yang menyengat kulit dan hati.
Biasanya pengamen identik dengan botol plastik
berisi beras atau kerincingan sambil menyanyi tanpa nada dipinggir jalan.
Sangat berbeda dengan para artis jalanan yang tinggal di pinggir rel kereta api
Jagir, Kampung Merah, Wonokromo.
Kerasnya kehidupan di kota Surabaya membuat para
artis ini harus berjuang lebih keras untuk bertahan hidup dengan upaya yang
terkadang dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Pengamen, itulah profesi Agus (31) dan kawan-kawannya.
Namun mereka lebih suka disebut ‘artis jalanan.’ Alat rias, tape, dan pecut
dijadikan modal utama demi sesuap nasi. Riasan wajah yang unik, alunan musik,
sedikit tarian dan pecut yang sesekali dihentakkan ke tanah adalah ciri khas mereka saat beraksi. “Ngamen gaya kami
beda, gak hanya nyanyi asal bunyi,” ucap Agus, sambil berdandan.
Meskipun nampak sedikit norak, pekerjaan itu mereka lakukan tanpa malu. Cacian dan ejekan masyarakat
sekitar seakan angin lalu yang tak meruntuhkan niat para artis tersebut. “Mereka
kan hanya melihat dari luar saja, dandanan kami yang begini,” kata Agus. Bahkan
Agus juga seringkali dihantui kejamnya Satpol PP yang berpatroli dan menjaring
Agus dan kawan-kawan di Lingkungan Pondok Sosial.
"Kami takut hukum, tapi kami lebih takut jika
anak istri kami tidak makan. Susah banget mendapatkan keadilan, sepertinya kami
tidak boleh hidup sama rasa sama rata dengan seperti orang lain," kisah Agus
tanpa ekspresi.
Menghibur dijalanan memang terkadang membuat Agus
menjadi sering putus asa dan lelah menghadapi hidup. Namun semuanya terbayar
dengan adanya kehadiran istri tercinta, Ima (29) dan dua buah hatinya, Ishan
(7) dan Ling-Ling (3). Kebahagian Agus selalu terpancar ketika sedang
bersendagurau dengan kedua buah hatinya.
Segala
tuntutan hidup tak pernah merenggut senyum mereka. Dibalik sosok pengamen,
tersimpan bakat yang tak dihargai oleh kebanyakan orang. Ya, memang mereka
bukan pengamen biasa.Dibuat Oleh:
Melysa Vena H (1423011023)
Diandra
Agin Z.P (1423011077)
Zurrahmi
Rilfani M (1423011083)
Evelina
Larisa (1423011084)
Yunike
Maris (1423011086)
Zerlinda
D.L (1423011142)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar